Judul                     : Surga Berintan Putih
Penulis                 : S. Gegge Mappangewa
Editor                    : Nuvida RAF
Desain Sampul  : Awaliyah Mudhaffarah

Petaka itu datang petang. Gempa, tsunami, dan likuefaksi seperti raksasa murka yang datang meremukkan Kota Palu. Ketika Mahlil mendapaatkan dirinya selamat, ternyata perempuan  yang dataang menolongnya, membawanya ke gulungan masa lalu yang kelam saat masih bersama  Adnin.

Adnin tak pernah pergi. Dia ada di Balaroa dan Petobo, di antara gulungan likuefaksi. Di ada di Talise, di antara amukan tsunami. Dia bahkan taak pernah meninggalkan rumah panggungnya. Dalam gukungan kelam masa lalu, Mahlil dihaantui sesal. Andai dulu aku tak pernah meninggaalkan Adnin.